Gunung Hutan - Navigasi Darat

Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan perjalanan secara tepat, atau navigasi adalah navigasi adalah suatu kegiatan

Materi Gunung Hutan - Navigasi

    Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan perjalanan secara tepat, atau navigasi adalah navigasi adalah suatu kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat hingga sampai ke tujuan. Dalam arti yang lebih sempit, navigasi telah dikenal oleh bangsa-bangsa Aztec, Babylonia dan Bangsa Eskimo tua sejak 4500 tahun yang lalu.


    Pada awalnya, istilah navigasi dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun sekarang ini telah umum dipakai dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai dan sebagainya. Orang yang bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa disebut navigator.Untuk dapat melakukan perjalanan di alam bebas kita hanya dibantu oleh peta, kompas dan kemampuan berorientasi yaitu usaha memperkirakan / menentukan tempat kedudukan setepat mungkin dengan cara mengamati, mempelajari, mengenali keadaan sekitar selama perjalanan dilakukan.


    Menyadari betapa pentingnya ketiga hal diatas, maka timbul pepatah : “peta dan kompas serta kemampuan untuk menggunakannya merupakan tiket ke tempat manapun di alam bebas”.


Persiapan Alat Navigasi:

  1. Peta

  2.  Kompas
  3. Altimeter
  4. Protaktor
  5. ATK

  6. GPS

1. PETA

    Peta adalah gambaran sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu. Di Indonesia, peta yang lazim digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung, lalu peta dari Jawatan Topologi, yang sering disebut sebagai peta AMS (American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkan pada tahun 1960.


    Peta AMS biasanya berskala 1 : 50.000 dengan interval kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru, dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 (dengan interval kontur 12,5 m). Peta keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.


Peta berdasarkan isinya dibagi menjadi :

  1. Peta Umum; yaitu peta yang memuat kenampakan-kenampakan umum, baik kenampakan fisis maupun kenampakan sosial ekonomi. Peta jenis ini meliputi :
    • Peta Tropografi, yaitu peta yang berskala besar dan memuat keterangan umum.


    • Peta Chorografi, yaitu peta yang berskala sedang yang menggambarkan daerah yang luas, negara atau benua.
    • Peta Dunia, peta yang digambarkan dengan skala kecil dan meliputi seluruh dunia
  2. Peta Khusus / Thematik; yaitu peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan yang khusus. Peta ini meliputi antara lain : peta militer, peta bintang, peta triangulasi, peta pariwisata, dll.

    Peta berdasarkan skalanya digolongkan menjadi :

    • Peta Kadaster, 1 : 100 sampai 1 : 5.000
    • Peta berskala besar, Digunakan untuk menggambarkan wilayah-wilayah yang relatif tidak luas seperti wilayah suatu kelurahan atau kecamatan
      1 : 5.000 sampai 1 : 250.000
    • Peta berskala sedang, 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000
    • Peta berskala kecil, Digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang cukup luas biasanya berupa wilayah propinsi dan negara.
      1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
    • Peta Geografi, 1 : 1.000.000 ke atas

Bagian-bagian Peta :


Peta tersusun atas beberapa unsur atau komponen, sehingga menyatu menjadi sebuah peta. Komponen-komponen atau unsur-unsur peta antara lain :

  1. Judul Peta, Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
  2. Legenda, Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
  3. Orientasi/tanda arah, Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
  4. Skala, Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
    • Skala Angka, Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
    • Skala Garis, Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
    • Skala Verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.
  5. Simbol, Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya,Berdasarkan bentuknya simbol dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:


    • Simbol Garis, Simbol garis digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah.
    • Simbol Titik, Simbol Titik digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya.
    • Simbol Area, Simbol Area digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan.
  6. Tipe Huruf, Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
    • Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
    • Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
  7. Garis Astronomis, Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga embentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
  8. Inset, Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:


    • Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
    • Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
    • Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
  9. Garis Tepi Peta, Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
  10. Sumber dan Tahun Pembuatan, Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.
  11. Garis Lintang dan Garis Bujur, Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara 8. Kontur; yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari permukaan laut atau garis bayangan/imajinasi dari rangkaian titik-titik di lapangan yang mempunyai nilai ketinggian/elevasi yang sama.
    • Karakteristik Garis Kontur Ketinggian :
    • Garis kontur ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
    • Garis kontur ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak bercabang.
    • Garis kontur ketinggian merupakan kurva tertutup sehingga tidak akan ada yang terputus.
    • Garis kontur ketinggian pada daerah landai/datar akan tergambar renggang/berjauhan sebaliknya garis kontur di daerah curam/terjal akan tergambar rapat.
    • Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung keluar menjauhi puncak berbentuk “U” menggambarkan punggungan.
    • Garis kontur ketinggian yang ujungnya melengkung kedalam mendekati puncak berbentuk “∩” menggambarkan lembah.
    • Garis kontur ketinggian untuk daerah yang cekung digambarkan garis berbulu.
    • Garis kontur ketinggian antara digambarkan dengan garis terputus-putus.
    • Perbedaan ketinggian antara dua garis kontur yang berurutan (interval kontur) merupakan bilangan tetap.
    • Interval kontur sama dengan skala peta dibagi 2000. Rumus ini tidak berlaku apabila peta tersebut telah di fotocopy perbesar atau perkecil. Jadi cara yang paling mudah mencari interval kontur adalah selisih antara dua indeks kontur yang berdekatan dibagi spasinya adalah harga interval kontur.
  12. Kontur, adalah garis khayal yang menghubungkan titik titik yang berketinggian sama diatas permukaan laut. Skala peta; adalah perbandingan antara jarak peta dan jarak horizontal dilapangan.
  13. Koordinat, adalah cara untuk menyebutkan atau menunjukkan suatu titik di peta (posisi kita, tanda medan, dll) dengan menyebutkan angka-angka yang ada pada garis tegak dan garis datar di peta.
    • Ada dua jenis Koordinat yang digunakan dalam Navigasi yaitu :

      KOORDINAT GEOGRAFIS ( GRATICULE), Menentukan tempat dengan bantuan Garis Meridian/bujur dan lintang yang dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik, baik dari acauan Greenwich sebagai titik Nol maupun meridian lainnya
      LANGKAH MENENTUKAN KOORDINAT GEOGRAFIS
    • Cari batas barat (sebelah kanan) dan timur (sebelah kiri) serta batas paling utara (paling atas) dan selatan (paling bawah dari peta yang kita gunakan
    • Ukur jarak dari Batas paling barat ke titik yang akan kita cari koordinatnya
    • Pindahkan hasil pengukuran dalam cm tersebut ke satuan derajat, menit, detik (60cm = 1˚)
    • Jumlahkan hasil pengukuran no 3 dengan batas Plaing Barat
    • Jumlahkan Hasil No. 4 dengan Koordinat Meridian Jakarta (106˚48’27,79”BT)
    • Hasilnya adalah Ordinat bujur.
    • Ukur jarak dari Batas paling Utara atau Paling selatan (sesuai dengan letak peta di LU atau LS) ke titik yang akan kita cari koordinatnya
    • Pindahkan hasil pengukuran dalam cm tersebut ke satuan derajat, menit, detik (60cm = 1˚)
    • Jumlahkan hasil pengukuran no 8 dengan Batas paling Utara atau Paling selatan
    • Hasilnya adalah Ordinat Lintang.
    • Penyatuan No 6 dan No 10 adalah koordinat dari titik tersebut (yang disebutkan pertamakali adalah bagian Bujur baru kemuadian Lintang)

2. KOMPAS

Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M.


Karena sifat kemagnetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.


Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :


  1. Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva.
  2. Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma.
    • Dial : Permukaan diaman tertera angka/huruf seperti jam
    • Visir : Pembidik Sasaran
    • Kaca Pembesar : Untuk melihat sasaran dan angka pada Dial
    • Jam Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi
    • Tutup Dial : Dengan 2 garis bersudut 450 dan dapat diputar-putar
    • Alat penggantung : Untuk tali/ dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidikan
  3. Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi.
    Contoh .Kompas Geologi.
    • Bagian –bagian kompas antara lain :
    • Badan/Body kompas yaitu tempat melekatnya komponen-komponen kompas.
    • Jarum Kompas Selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya.)
    • Skala kompas, menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.
  1. Cara Penggunaan kompas
    Penggunaan kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harus horozontal, maka pembacaan skala peta melalui garis fisir, sedangkan pada kompas orienteering (misal kompas silva) yang paling penting diperhatikan adalah Utara Kompas harus sejajar dengan Utara peta.
  2. Faktor kesalahan pada sudut bacaan kompas
    Penyebab dari kesalahan ini antara lain :
    • Karena benturan dengan benda keras.
    • Cairan yang terdapat dalam tabung kompas membeku (pengaruh waktau atau cuaca), sehingga jarum atau piringan kompas tidak bergerak bebas.
    • Ada kesalahan indeks yaitu penunjuk indeks skala bacaan kompas tidak segaris lurus dengan garis penunjuk arah bacaan.
    • Garis penunjuk arah bacaan tidak segaris lurus dengan pisir/garis rambut pembidik objek.
  3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian kompas yaitu :
    • Jauhkanlah dari benda-benda yang mengandung unsur logam seperti golok / parang, pisau, gunting, victorinoks, dll.
    • Jauhkan dari benda-benda elektronik seperti : TV, jam tangan, walkman, dll.
    • kompas dilarang saling berdekatan !!!!
  4. TEKNIK PETA KOMPAS
    Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah Azimuth dan Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkan Back Azimuth adalh kebalikan dari Azimuth. Cara praktisnya sebagai berikut :
    • Jika Azimuth < 180° maka Back Azimuthnya = Azimuth + 180°
    • Jika Azimuth > 180° maka Back Azimuthnya = Azimuth – 180°
  5. Orientasi Peta

        Orientasi Peta yaitu menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (menyamakan utara peta dengan utara kompas). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncak, sungai desa, dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda di peta adalah benar.

    Cara-cara orientasi peta antara lain :

    • Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok.
    • Letakkan peta pada medan datar.
    • Samakan utara peta dan utara kompas (peta yang diputar), dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang akan dihadapi.
    • Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda medan.
    • Ingat tanda-tanda medan itu, bentuknya tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap benda medan (sifat-sifat garis kontur).
    Resection

        Resection adalah menetukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Bila kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang punggungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan yang lainnya yang dibidik.

    Langkah-langkah melakukan resection :

    • Lakukan orientasi peta.
    • Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah.
    • Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut.
    • Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik.
    • Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
    • Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta.
    Intersection

        Intersection adalah menentukan posisi suatu titik pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan tanpa harus ke tempat tersebut.

    Langkah-langkah melakukan Intersection adalah :

    • Lakukan orientasi peta.
    • Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
    • Bidik obyek yang kita amati.
    • Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
    • Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1 – 3.
    • Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi yang dimaksud.
    Menentukan Arah Tanpa Kompas
    1. Dengan Tanda-Tanda Alam
      • Kuburan Islam Menghadap Utara
      • Mesjid menghadap kiblat, untuk Indonesia menghadap ke barat laut
      • Bagian pohon yang berlumut tebal menunjukkan arah timur, karena sinar matahari yang belum terik pada pagi hari.
    2. Dengan Jarum Jam Arloji
      Jika berada di daerah sebelah utara Khatulistiwa, jarum jam diarahkan ke matahari, garis pembagi sudut antara jarum kecil tersebut dengan angka 12 menunjukkan arah utara. Jika berada di daerah sebelah selatan khatulistiwa, caranya sama, hanya yang didapat adalah arah selatan.
    3. Dengan Perbintangan
      Perhatikan rasi bintang Crux (Bintang Salib atau Gubuk Penceng). Perpanjangan garis diagonal yang memotong horizon dari tempat kita adalah Selatan.
    Penampang Lintasan

        Penampang lintasan adalah penggambaran secara proposional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pandangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkannya bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan

    Berapa manfaat penampang lintasan :

    1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan.
    2. Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan.
    3. Dapat mengetahui titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu.

    Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang. Langkah-langkah membuat penampang lintasan :

    1. Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang diruncing , penggaris dan penghapus
    2. Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl. Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.
    3. Tempatkan titik awal di sumbu x = 0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu beda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang akan anda buat. Demikian seterusnya hingga titik terakhir.
    4. Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik tersebut dihubungkan satu sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.
    5. Tambahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncak, dan titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak/camp dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya.
    Teknik menggunakan Kompas
    • Compass-to-Cheek method

      Tehnik compass-to-cheek method - merupakan tehnik yang terbaik untuk melakukan pembidikan point dan tehnik ini sering digunakan.

    • Center-Hold method

      Center Hold Method masih kurang tepat, tetapi lebih cepat untuk digunakan dan dapat digunakan dalam segala kondisi.

3. Altimeter

Altimeter merupakan alat Pengukur Ketinggian yang bisa membantu dalam menentukan posisi.

Pada medan yang bergunung tinggi, resection dengan menggunakan kompas sering tidak banyak membantu, disini altimeter lebih bermanfaat. Yang harus diperhatikan dalam pemakaian altimeter :

  1. Setiap altimeter yang dipakai harus dikalibrasi, dengan cara periksa ketelitian altimeter di titik-titik ketinggian yang pasti. Contohnya di tepi laut atau Stasiun kereta api.
  2. Altimeter sangat peka terhadap guncangan, perubahan cuaca, dan perubahan temperatur.

4. Protaktor

Protractor adalah alat yang berbentuk persegi empat yang digunakan untuk mempermudah kita menentukan koordinat dan sudut pada peta.

Biasanya 1 buah protaktor memiliki 3 skala yang berbeda, namun tidak dapat digunakan untuk membaca koordinat geografis yang di dalamnya :

  • Pembagian Derajat
  • Pembagian Peribuan
  • Skala Koordinat 1 : 100.000 1 : 50.000 1 : 25.000
  • Titik Pusat untuk Pembagian Derajat dan Peribuan adalah titik silang pada tengah–tengah Protractor.
  • Tanda Indeks dan untuk Skala Kruoordinat adalah Sisi Tegak dan Siku–siku segi-tiga

Protractor dapat dipergunakan untuk :

  • Menentukan Sudut Peta
  • Plotting Sudut Peta
  • Plotting Koordinat
  • Menentukan Koordinat

5. Alat Tulis Kantor

  1. Buku
  2. Pulpen atau Pensil
  3. Busur derajat
    alat untuk membentuk dan mengukur sudut atau arah pada peta dengan satuan ukuran seksagesimal dengan ketelitian satuan ukuran umumnya hanya sampai 1°. Alat ini biasanya berbentuk setengah lingkaran, tetapi terdapat juga busur derajat berbentuk lingkaran penuh 360 derajat.
  4. Mistar atau Penggaris
    sebuah alat pengukur panjang garis dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus, terbuat dari bahan mika, kayu atau baja.

6. GPS ( Global Navigation Satellite System)

    Suatu sistem radio navigasi dan penentuan posisi secara global (mendunia) dengan memakai satelit. GNSS didisain untuk dapat memberikan informasi posisi titik di permukaan bumi sampai tiga dimensi, kecepatan serta waktu yang teliti dan kontinyu di seluruh dunia. Sistem ini dapat digunakan selama 24 jam setiap hari dalam segala cuaca dan oleh banyak orang di berbagai belahan bumi. Segmentasi GNSS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa yang terdiri dari satelit-satelit GNSS, segmen kontrol yang terdiri dari stasiun- stasiun monitoring dan pengontrol/pengendali satelit dan yang ketiga adalah segmen pengguna yang terdiri dari lembaga dan perorangan yang menggunakan peralatan penerima (receiver GPS) dan pengolahan data

#Tag Artikel

  • navigasi darat
  • navigasi darat pramuka
  • navigasi darat mapala
  • navigasi darat pecinta alam
  • materi navigasi darat
  • alat navigasi darat
  • alat navigasi darat dan fungsinya
  • materi navigasi darat basarnas
  • belajar navigasi darat
  • brevet navigasi darat
  • belajar navigasi darat pecinta alam
  • contoh navigasi darat
  • cara navigasi darat
  • ilmu navigasi darat di kehutanan
  • dasar navigasi darat
  • diktat navigasi darat
  • fungsi navigasi darat
  • navigasi darat geologi
  • navigasi darat/ilmu medan
  • navigasi darat impk
  • ilmu navigasi darat
  • navigasi darat jurnal
  • krida navigasi darat
  • krida navigasi darat saka wira kartika
  • kompas navigasi darat
  • kursus navigasi darat
  • materi navigasi darat lengkap
  • latihan navigasi darat
  • navigasi darat materi
  • navigasi darat metode geologi lapangan
  • navigasi darat pendakian
  • materi navigasi darat pramuka
  • rumus navigasi darat
  • resection navigasi darat
  • navigasi darat sispala
  • navigasi darat slide
  • materi navigasi darat saka wira kartika
  • soal navigasi darat
  • sejarah navigasi darat
  • soal navigasi darat pramuka
  • silabus navigasi darat
  • teknik navigasi darat
  • tujuan navigasi darat
  • Simple Person - Sunset Admirer - Coffee Addict - Sejengkal Tuhan - Diatas Tulisanku